Sebelum kehadiran mesin cetak pada awal abad ke-19, penggandaan Al-Qur'an dilakukan melalui proses penyalinan secara manual di banyak tempat di Indonesia. Sebagai hasil dari proses penyalinan tradisional adalah terjadinya beberapa kesalahan dalam proses penyalinan, inovasi dan munculnya berbagai perbedaan di antara mushaf. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perbedaan terjadi pada aspek seni menulis (rasm), tanda bacaan, bahan makalah, iluminasi dan banyak aspek lainnya untuk disebutkan. Tulisan ini mempelajari enam mushaf kuno yang berasal dari provinsi Jambi. Melalui pendekatan filologis dan kodologis, beberapa karakteristik Mushaf Jambi dapat diidentifikasi dengan jelas. Beberapa contoh identifikasi adalah penggunaan aturan rasm imla'i, variasi wakaf dan aturan membaca Al-Qur'an (tajwid), motif iluminasi dan penyelesaian hizb.