Riset

Keraguan Seputar Mushaf Al-Qur'an:Kajian Resepsi terhadap Manuskrip Birmingham

Nur Faizin Muhith

Pesantren Bahrul Ulum Getung 03/01, Turi, Lamongan 62252 Jawa Timur, Indonesia nurfaizin@gmail.com

Temuan fragmen manuskrip Al-Qur’an di Birmingham Juli 2015 menghentakkan banyak kalangan, terutama umat Islam dan peneliti Al-Qur’an. Penelitian ini membahas resepsi terhadap manuskrip itu dengan meminjam teori resepsi sastra yang memungkinkan untuk membaca teks korup dengan pendekatan resepsi estetika, intertekstual, dan semiotik.

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Data primer dikumpulkan dari sumber internet, buku, dan sejenisnya dengan metode dokumentasi, sedangkan analisis serta penyajiannya dilakukan secara simultan dengan metode deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temuan fragmen Birmingham mendapatkan resepsi yang bermacam-macam, bahkan bertolak belakang, yaitu resepsi yang memperkuat keyakinan terhadap mushaf dan resepsi kritis yang menebarkan keraguan terhadap mushaf Al-Qur’an. Keraguan itu berkisar pada penulis (author) Al-Qur’an bukan Allah melalui Jibril kepada Muhammad; keberadaan mushaf yang utuh pasca-Usman; dan Muhammad dan pengikutnya telah memanfaatkan ajaran agama sesuai kepentingan politik dan agamanya. Keraguan seperti ini berlawanan dengan ideologi yang telah lama diyakini kebenarannya dalam Islam, bahkan bertentangan dengan isi Al-Qur’an sendiri.